Hello!
Welcome to my simple triple blog, i`m Orin..thanks for visited my blog, nice to meet you, leave your footstep at my cbox, Do follow


Tagboard!


My Post

Thanks Bear

Template 100%: Atin Tory
Editor:Orinthia Lee
Help:
Ahn Minhwan
Sabtu, 29 Agustus 2020 | 13.56 | 0 comments

 


AHN MINHWAN
HUMAN - Seoul, 3 November 2000
(visualisasi: Lee Minhyuk of Monsta X)

***

About Him

Ahn Minhwan adalah anak pertama keluarga Ahn. Memiliki sifat yang positif, ceria, dan cenderung polos. Kadang-kadang dia suka bertingkah konyol mendadak. Mohon maklum. Minhwan mendapati dirinya sering kesulitan menolak permintaan tolong dari orang-orang yang dekat dengannya (kadang-kadang orang asing dan hantu pun dibantunya jika terdesak).

Keluarga Ahn bukan keluarga berada. Orangtuanya memiliki usaha penatu dan servis AC namun banyaknya saingan membuat orderan juga tidak terlalu banyak dan seringkali pas-pasan untuk menghidupi keluarga. Hal ini membuat Minhwan merasa bertanggung jawab sebagai anak sulung. Dengan pertimbangan otaknya kurang encer dalam pelajaran, dia memutuskan tidak melanjutkan kuliah dan bekerja serabutan untuk membantu orangtuanya menabung agar Ahn Minju—adik perempuannya bisa sekolah tinggi di tempat yang bagus.

Tidak seperti adiknya, Minhwan hanya bisa melihat hantu ketika tubuhnya kelelahan (sebelum sebuah insiden yang membuat Minhwan gegar otak dan jadi bisa melihat hantu setiap saat). Namun pada suatu hari, Minhwan mengetahui bahwa dirinya bisa menjadi medium untuk para hantu walaupun resikonya adalah dia akan jatuh sakit selama berhari-hari setelahnya. Kalau bayarannya oke, Minhwan akan nekat jadi medium.



Han Jaehyun
Rabu, 29 Maret 2017 | 20.49 | 0 comments

user posted image

HAN JAEHYUN
CITIZEN, SEOUL, 13 FEBRUARI 1998


BASIC PERSONALITY
Nama panggilan: Jaehyun, Hyun
tinggi/berat (cm/kg): 177 cm/ 63 kg
Status: belum menikah
Nama wali: -
Hobi: olahraga (esp. sepakbola dan lari), makan, bersenang-senang menikmati masa muda
Hal yang disukai: cewek cantik, sepatu, makanan enak, pantai, diam-diam suka nonton drama 
Hal yang tidak disukai/ditakuti/dibenci: ketinggian, sendirian, disuruh duduk diam, motor
Deskripsi sifat karakter: kelihatannya angin-anginan tapi sebenarnya cukup bisa diandalkan, ramah, pintar bergaul, mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, gampang bosan, tidak suka diatur-atur


BACKGROUND INTERVIEW
Pertanyaan-pertanyaan berikut dijawab secara in-character. Kondisikan karakter menjawabnya secara gamblang dan jujur, dengan semaksimal mungkin.

"Ceritakan tentang keadaan keluarga anda, tentang orang tua ataupun saudara. Dengan siapa anda tinggal saat ini?"
"Keluarga gue lengkap, adem ayem tanpa masalah berarti. Gue anak tertua, punya dua orang adik kembar cowok kelas 1 SMP, dan satu adik cewek masih kelas 5 SD. Gue masih betah tinggal sama mereka."

"Sekarang tentang masa kecil. Bagaimana dengan masa lalu anda? Ada yang menyenangkan atau tidak menyenangkan?"
(untuk karakter dengan orientasi seksual tidak umum, jelaskan juga latar belakangnya di sini.)
"Senang-senang aja, sih. Kalau ada yang tidak menyenangkan itu waktu abeoji ngajak gue naik gunung. Man, gue benci banget ketinggian."

"Orang seperti apa yang dapat membuat anda tertarik? Ceritakan tentang kehidupan cinta anda secara singkat."
(karakter dengan orientasi seksual tidak umum, jelaskan dengan rinci di sini.)
"Cewek yang cantik, bisa masak, kagak hobi galau yang kagak jelas, sensitif dikit kagak apa, deh. Namanya juga cewek, kagak pernah nangis kagak manis, dong." Jaehyun berdeham sebelum menceritakan tentang kehidupan cintanya. "Yah, biar gue keliatannya macem Don Juan, gue sebenernya baru pernah sekali suka sama cewek. Tapi sayang, gue terpaksa kehilangan dia.. gara-gara kecelakaan motor." Jaehyun terdiam sambil nunjukkin bekas luka memanjang tepat di bawah tulang rahang sebelah kanan. "Gue cuma dapet ini, tapi cewek gue pergi selamanya."

"Saat ini anda bekerja sebagai apa? Bagaimana dengan prestasi anda di sekolah/tempat kerja anda?"
"Seorang pelajar kelas 3 SMA. Prestasi gue lumayan, masih masuk sepuluh besar. Gue tahu pentingnya pendidikan buat masa depan gue."
Jaehyun seorang siswa yang cerdas, seandainya ia bertekad, ia bisa saja menyabet ranking 3 besar di kelasnya.

"Apa keinginan anda yang paling dalam? Apakah memiliki cita-cita, atau kehidupan yang sekarang saja sudah cukup bagi anda? Silakan jelaskan."
"Gue pengen jadi atlet sepakbola, atau atlet lari jarak jauh. Gue masih belom bisa milih mana yang lebih gue suka sekarang. Kalau gue udah mutusin, lu pasti gue kasih tahu. Oke?"
Keinginan terdalam Jaehyun sebenarnya adalah untuk menebus kesalahannya pada pacarnya yang meninggal, mendapatkan maaf dari orangtua gadis itu, juga dari orang-orang yang menudingnya sebagai pembunuh. Walau begitu, dia tahu apa pun yang dilakukannya tidak akan bisa mengembalikan gadis itu ke dunia sehingga dia tidak punya muka untuk berharap dimaafkan. Dia masih menekuni sepakbola pun karena gadis itu pernah bilang jatuh cinta pada sosok Jaehyun di lapangan.

ROLEPLAYING SAMPLE

"Hyung! Oper bolanya ke aku!"

"Jangan, Hyung! Ke aku aja!!"


Jaehyun menautkan alis. Dia tatap kedua adiknya sambil geleng-geleng kepala dan mendecakkan lidah. Mereka hanya sedang main bola bertiga. Satu lawan dua alias Jaehyun lawan adik kembarnya. Mana ada pemain yang mengoper bola ke lawan!?

"Enak aja! Ini bolanya Hyung kaleee!" seru Jaehyun terus menggiring bola dengan gerak kakinya yang lincah. Kedua adiknya mencoba menghalangi namun Jaehyun tidak semudah itu dikalahkan. Bola yang tengah digiring Jaehyun itu harus dipastikan bersarang di gawang--gawang mereka ember ngomong-ngomong. "Coba rebut kalau bisa! Woohoo!" 

Ciat! Dengan gerak manuver yang lentur, Jaehyun berputar 360 derajat. Syuuut! Tahu-tahu saja kedua adik kembarnya sudah ketinggalan di belakang dan Jaehyun tertawa terbahak-bahak sambil menendang bola masuk ke dalam ember gawang. Jaehyun segera meninju udara dengan kedua tangannya. "YEEEAAAH! GOOOL!" Lalu dia menekuk lutut, sedikit ngesot biar mirip pemain sepakbola di televisi. "Hyung menang!"

Masih tertawa-tawa sendiri, Jaehyun mendekati kedua adiknya dengan tangan di pinggang.

"Kalian kalah lagi," godanya sambil nyengir lebar. "Sana ambil minum buat Hyung. Jangan lupa bawain handuk karena Hyung keringetan."

"Hyung curang, menang terus."

"Iya, kita kek sekali-sekali difur."


"O tidak bisa begitu," kata Jaehyun menggoyang-goyangkan telunjuk sampai kedua adiknya manyun. "Kalau difur kalian kagak bakalan jago-jago. Tau? Udah sana cepetan ambilin minum. Hyung hauuuus! Kalau lama, nanti hukumannya ditambah satu hari!"

"Siap, Hyung!" seru keduanya berbarengan lalu ngibrit masuk ke rumah mengambilkan minum untuk Jaehyun.

"Hyung itung sampai sepuluh, kalau belum dateng minumannya, hukumannya nambah!"

Terdengar jeritan penolakan dari dalam rumah berlanjut dengan suara kaki gerabak-gerubuk berlarian. Jaehyun terkekeh geli. Terkadang ngerjain adik-adiknya itu jadi hiburan paling seru di rumah. 


ABOUT THE BOY
Dilahirkan tanggal 13 Februari 1998. Dari kecil sudah suka ketawa kagak jelas dibanding nangis. Suka cewek-cewek yang cantik dan berbodi luhur (seksi dan berisi). -to be continued-

INTERESTS
  • Lari jarak jauh, berniat nyoba marathon pan-kapan.
  • Sepakbola. Kagak punya tim favorit yang spesifik (tapi kalo dipaksa Jaehyun akan pilih Liverpool). Jaehyun dukung yang kelihatannya bakal menang saja.
  • Siomay Sri Rejeki. Palagi kalo didiskon/ digratisin. Intinya Jaehyun doyan makan.
  • Sepatu lari, sepatu bola. Kalau di toko sport pasti lamanya nongkrong ngeliatin sepatu yang harganya selangit sambil gigit jari kagak bisa beli.
  • Pantai. Tapi terlalu banyak kenangan dengan Seulbi. Tuk saat ini, pantai kagak dikunjungi dulu.
  • Drama TV. Semua gara-gara Eomma, Seulbi dan Jaemi.
RELATIONSHIPS
FIKTIF:
Han Yoonjae - Abeoji
Kepala cabang sebuah bank besar di Korea yang berada di Guro. Seorang ayah yang tahu caranya untuk dekat dengan anak-anaknya.
Han Jinah - Eomma
Ibu rumah tangga. Sangat jago masak.
Han Jaewon & Han Jaejin - adik kembar laki-laki
Kelas 1 SMP. Bandel, berisik, sangat nurut pada Jaehyun.
Han Jaemi - adik bungsu perempuan
Kelas 5 SD. Kecil-kecil sudah centil. Suka pakai baju berenda. Terkadang demen nyolong pinjem alat dandan eomma.
Kwon Seulbi - pacar Jaehyun yang telah wafat
Berawal dari teman sehagwon (dgn Saera juga). Anaknya ceriwis, suka perintah-perintah, kadang-kadang galak juga, doyan nonton drama (maksa Jaehyun hrs ikut nonton juga), suka ngutip kata-kata bagus dari drama, selalu nemeni Jaehyun kalau ada latihan/tanding bola maupun lari. Meninggal waktu liburan kenaikan kelas 3 (awal Maret 2015). Fotonya: SEULBI

Hwang Shinbi
Rabu, 22 Februari 2017 | 09.41 | 0 comments

Numpang di sini untuk menyimpan form aplikasi karakter saya di WBENT karena mau diunregis. Siapa tau suatu saat mau diregis lagi... kalau udah bisa mainin lagi tentunya...


***


Hwang Shinbi
CITIZEN, Seoul, 23 April 1995


BASIC PERSONALITY
Nama panggilan: Shinbi/ Bomi (panggilan sebagai illustrator/ komikus)
tinggi/berat (cm/kg): 168 cm/ 45kg
Status: belum menikah
Nama wali: -
Hobi: menyanyi, menggambar, membaca, makan kue, foto-foto/ modelling
Hal yang disukai: kue yang enak-enak, es krim, makanan yang enak, cowok yang lebih tua, keluarga yang harmonis, bayi, manhwa, buku cerita bergambar
Hal yang tidak disukai/ditakuti/dibenci: yang horor-horor, film yang sadis-sadis, tikus
Deskripsi sifat karakter: apa adanya aja, sangat menikmati hidup, gampang terharu, kalau salting suka main pukul, suka dandan meski nggak terlalu feminin banget sifatnya.


BACKGROUND INTERVIEW
Pertanyaan-pertanyaan berikut dijawab secara in-character. Kondisikan karakter menjawabnya secara gamblang dan jujur, dengan semaksimal mungkin.

"Ceritakan tentang keadaan keluarga anda, tentang orang tua ataupun saudara. Dengan siapa anda tinggal saat ini?"

Saya tidak tahu siapa orangtua saya. Saya dibesarkan di sebuah panti asuhan yang terletak di Incheon. Menurut ibu panti, sih orangtua saya sudah meninggal karena kecelakaan waktu saya masih sangat kecil, karena tidak punya sanak saudara lainnya, makanya saya tinggal di panti asuhan dan dianggap anak sendiri oleh ibu panti. Kini saya tinggal sendiri di apartemen yang saya sewa di daerah Gangnam.

"Sekarang tentang masa kecil. Bagaimana dengan masa lalu anda? Ada yang menyenangkan atau tidak menyenangkan?"
(untuk karakter dengan orientasi seksual tidak umum, jelaskan juga latar belakangnya di sini.)

Masa kecil saya sangat menyenangkan. Saya dekat dengan hampir semua anak di panti asuhan. Hal yang tidak menyenangkan paling-paling saat saya kepikiran soal orangtua saya, dan ketika saya sudah harus keluar dari panti asuhan karena usia saya sudah lewat batas tinggal. Tapi ibu panti mengizinkan saya tinggal bersamanya sampai saya bisa menyewa apartemen sendiri lewat uang dari kerja serabutan saya sebagai model, penyanyi, dan ilustrator.

"Orang seperti apa yang dapat membuat anda tertarik? Ceritakan tentang kehidupan cinta anda secara singkat."
(karakter dengan orientasi seksual tidak umum, jelaskan dengan rinci di sini.)

Saya suka orang yang dewasa tak peduli meski dia lebih muda atau lebih tua usianya dari saya, dia harus tahu kapan harus serius dan kapan harus bercanda. Lebih senang lagi kalau dia punya hobi yang sama dengan saya! Kalau bisa, sih yang tubuhnya tinggi dan mukanya ganteng. Hehehe... siapa sih yang nggak tertarik sama yang ganteng?

Saya pernah punya pacar, anak kuliahan. Tapi akhirnya kami putus karena menurut dia saya terlalu sibuk. Hahahaha... kesal, sih... tapi mau bagaimana lagi. Saya kan hidup sendiri, kalau tidak mencari uang bagaimana saya hidup ke depannya? Ya, kan? Semoga nanti saya bisa mendapatkan pacar yang bisa mengerti dan menerima saya apa adanya.

"Saat ini anda bekerja sebagai apa? Bagaimana dengan prestasi anda di sekolah/tempat kerja anda?"

Saat ini saya punya tiga pekerjaan, maruk yaaa. Hahaha... pertama, saya model di sebuah majalah wanita, juga model di beberapa katalog toko online. Kedua, saya juga bekerja iseng-iseng menjadi ilustrator untuk buku cerita anak-anak bergambar. Lagi nyoba-nyoba jadi komikus di webtoon, nih! Ketiga, tiap Jumat, Sabtu dan MInggu saya jadi penyanyi di sebuah kafe. Prestasi saya terbilang lumayan. Saya pernah mendapatkan penghargaan sebagai ilustrator buku anak pendatang baru terbaik. Kalau di sekolah dulu, prestasi saya sedang-sedang saja. Saya kurang suka belajar makanya saya tidak melanjutkan kuliah.

"Apa keinginan anda yang paling dalam? Apakah memiliki cita-cita, atau kehidupan yang sekarang saja sudah cukup bagi anda? Silakan jelaskan."

Saya ingin segera bertemu jodoh saya. Hahahaha.... Saya juga berharap karir saya bisa terus menanjak.

ROLEPLAYING SAMPLE

"Hwang Shinbi-ssi? Bisa minta waktunya sebentar?"

Shinbi menghentikan langkah, melepas kacamata hitamnya, lalu menoleh pada seorang wartawan dengan kamera menggantung di lehernya. Shinbi tersenyum. Tentu saja ia kenal wartawan itu. Seorang pemuda pertengahan dua puluhan dengan wajah sederhana namun senyum yang memikat. Wartawan itu adalah wartawan majalah di mana Shinbi bekerja sebagai modelnya. Ia baru saja selesai melakukan pemotretan untuk sampul edisi bulan depan.

"Nam Yunho oppa!" serunya akrab. "Kenapa manggil aku formal begitu, sih? Kayak baru kenal aja." Shinbi memukul pelan pundak pemuda itu. Kebiasaannya yang sukar dihilangkan. "Ada apa?"

"Aku mau mewawancaraimu sebentar," katanya balas tersenyum. "Untuk kolom Cantik dan Berprestasi."

"Oooh... edisi bulan depan aku, nih? Jadi maluuuu," ujar Shinbi lagi-lagi memukuli lengan Nam Yunho. "Oppa, wawancaranya sambil makan siang aja, yuk. Aku sudah kelaparan."

Shinbi memasang wajah memelas sambil menepuk-nepuk perutnya yang langsing. Gadis itu memang dikenal suka sekali makan enak, dan ia termasuk salah satu gadis beruntung yang tidak akan gemuk meskipun makan banyak. Setelah Nam Yunho menganggukkan kepala, Shinbi dengan santai langsung berjalan di depan pemuda itu, menuju ke kantin yang terletak di bagian bawah tanah gedung kantor majalah tersebut.

"Oppa, traktir aku, ya!" ujar Hwang Shinbi lagi sembari berputar menghadap Nam Yunho dan berjalan mundur. Senyum di wajahnya merekah ketika lawan bicaranya mengacungkan jempol. 


***

ABOUT SHINBI


background

Shinbi tidak mengetahui siapa orangtuanya yang konon meninggal dalam kecelakaan ketika ia masih belum berusia satu tahun. Sejak itu, ia tinggal di Panti Asuhan Kasih Bapa yang terletak di Incheon dan dianggap anak sendiri oleh Hwang Haesol---ibu pemilik panti asuhan tersebut sehingga Shinbi tidak pernah diadopsi oleh keluarga lain. Marga Hwang pun diberikan oleh beliau. Shinbi tumbuh menjadi anak yang mandiri. 

Sejak kecil ia sudah diajarkan untuk menghargai uang dan tidak menjadi anak yang boros. Itulah sebabnya setelah lulus SMA, Shinbi memutuskan untuk pergi ke Seoul dan menyewa apartemen kecil dengan uang tabungannya dari hasil menjual ilustrasi karyanya dan uang hadiah memenangkan juara tiga pemilihan model majalah wanita. Selama di Seoul, Shinbi bekerja sambilan sebagai model untuk katalog toko online, juga menyanyi setiap akhir Minggu di Starshine Ice Cream Parlor. Kegiatannya sebagai ilustrator pun tetap berjalan karena bagaimana pun cita-citanya adalah menjadi seorang ilustrator handal.

Suatu hari, saat sedang bernyanyi di Starshine, Shinbi ditawari untuk bergabung dengan agensi model yang terletak di Yongsan. Setelah itu Shinbi pun menandatangani kontrak dengan sebuah agensi tersebut dan pekerjaan modelingnya kini mulai menanjak. Pada akhir September 2015, Shinbi memutuskan berhenti bekerja di Starshine dan fokus pada karir modeling sambil meneruskan profesinya sebagai ilustrator dan calon komikus WebToon.

Sejak menjadi juara ke-2 pada event Halloween yang diadakan oleh SKTV, popularitas Shinbi menanjak. Shinbi mendapatkan tawaran iklan, juga peran utama di sebuah web drama bertema Natal berjudul 'Under the Mistletoe' yang tayang di Naver Cast pada bulan Desember sebanyak 12 episode. Shinbi juga menyanyikan OSTnya yang diproduseri oleh Soup a Soup.

favorite things to do

Shinbi sangat suka menyanyi, menggambar, membaca buku, makan kue, dan foto-foto/ modelling. Namun, kegiatan yang paling favorit di antara semua itu adalah menghabiskan waktu bersama dengan Jiseok Oppa. Hehehe...


likes & dislikes

Likes : Kue yang enak-enak, es krim, makanan yang enak, cowok yang lebih tua, keluarga yang harmonis, bayi, manhwa, buku cerita bergambar.
Dislikes: Apa pun yang horor-horor, film yang sadis-sadis, tikus, Taehwan sakit.

appearance

Kasual menuju feminin. Rambutnya biasa digerai dengan bagian samping diberi jepitan berbentuk pita. Kulitnya putih agak sedikit kemerahan. Wajahnya mudah merah kalau malu. Pulasan make-upnya tipis dan natural.


personality

Sifat Shinbi apa adanya aja, sangat menikmati hidup, gampang terharu, kalau salting suka main pukul, suka dandan meski nggak terlalu feminin banget sifatnya.


inside her bag
  • Ponsel
  • Dompet
  • Buku Sketsa
  • Kotak pensil berisi peralatan menggambar
  • Tisu
  • Tas make-up
  • Jepit rambut
  • Buku yang lagi dibaca

Home Address: 1009 Hannam building, 737-37 Hannam-dong, Yongsan-gu, Seoul
E-mail Address: shinbistar@gmail.com
Phone number: 02-434-1188
Cell phone number: 010-9041-8818

Self-Knowledge Questionaire
Sabtu, 11 Februari 2017 | 18.01 | 0 comments

Ceritanya abis nyobain kuesioner di sini. Jadi mau simpan hasilnya.


Self-Knowledge Questionnaire


Below the surface everyone is pretty complicated. Based on your answers, we think the following three traits are important strands in your personality:

LOYALTY

You are good at sticking with people, even when things get awkward and tricky. You give people a second and third chance, because fundamentally, you are good at recognising people’s good sides (even when there’s quite a lot about them that is not so attractive). Partisanship is actually your strength: you stay on someone’s side for more than intellectual reasons – because they feel like a part of who you are.

RATIONALITY

You like clarity and intelligent simplicity and you get frustrated at messy thinking. This can make you seem unreasonably pushy to some, but it is actually a virtue: you are motivated by a horror at pointless effort and a longing for precision and insight into how things and people work. Your ability to synthesise and bring order is essential in producing thinking which is truly helpful.

RESILIENCE

You have a tendency, after a setback, to turn your emotions towards restriving. What attracts you is the idea of wiping out a humiliation by resumed action – overcoming weakness, repressing your fear. Because part of your motive is pride, you can sometimes be unwilling to admit weakness or to receive aid. But at heart, tour insistence on coming back and never folding has taught you a valuable pessimism: you know that important journeys are never easy.

Dear Tante Hera...
Rabu, 22 Juni 2016 | 01.57 | 0 comments

Hari ini aku dengar kabar kalau tante udah meninggal, tapi aku nggak tahu kapan dan kenapa. Aku nanya tapi nggak ada yang mau jawab, mungkin mereka juga nggak tahu apa yang terjadi sama tante, dan mereka nggak peduli. Aku nggak bisa nyalahin mereka, mereka keluargaku, orang-orang yang pernah tante khianati dan tante lukai sampai nggak sanggup lagi ngeliat muka tante atau sekadar dengar nama tante. Sejak tante ngelakuin hal yang sangat nggak kami duga, kami kerap menjadikan nama tante sebagai lelucon, menyingkat nama tante jadi TaHe. Keluargaku, terutama mama yang dulu adalah sahabat tante, membenci tante.

Aku sampai hari ini pun sebenarnya masih nggak menyangka kalau tante yang dulu begitu baik dan sayang sama aku bisa tega-teganya ngejahatin mama. Padahal mama udah ngelakuin segalanya buat bantu tante, supaya tante nggak sendirian, supaya tante bisa hidup layak. Aku juga sampai saat ini masih ngerasa kenapa tante begitu bodoh ngecewain seseorang yang masih mau ada untuk tante? Kenapa tante nekat melakukan sesuatu yang akan membuat tante dibenci oleh orang yang tulus sama tante?

Bertahun-tahun sejak itu aku bertanya-tanya kabar tante gimana. Apa yang tante lakuin sejak kita putus hubungan? Apa tante sehat? Apa tante masih nerusin Herbalife? Apa tante bahagia setelah apa yang tante lakuin ke mama? Tapi aku nggak pernah tahu. Sampai detik ini aku nggak tahu. Mungkin juga nggak akan pernah tahu.

Jujur, aku dulu berpikir aku akan senang kalau tante mati aja. Tapi ternyata aku nggak bisa gitu. Aku sedih, entah kenapa. Aku ngerasa kehilangan. Tante dulu udah kayak mama kedua buatku, tapi tante ninggalin aku begitu aja dengan torehan luka besar, bahkan sampai seisi keluargaku kena. Aku benci tante karena udah bikin mama nangis. Aku benci karena tante nyia-nyiain bantuan tulus dari mama. Tapi aku juga nggak bisa benci tante seutuhnya. 

Aku masih ingat jelas tante yang baik hati, yang kalau ngomong lemah lembut, yang ngajarin aku masak, yang dukung aku waktu aku ingin nonton konser Gil, yang ngasih aku buku-buku bahasa Jerman supaya aku bisa ngobrol sama Gil... semua itu nggak bisa hilang gitu aja meski tante udah merusak semuanya. Malah kadang aku ngerasa kita dulu bisa begitu dekat karena ada kesamaan antara aku sama tante.

Apa tante selama ini bahagia? Mama bilang mama pernah mimpi tante datang untuk minta maaf sama dia, apa tante benar-benar menyesal? Bagaimana kehidupan tante selama ini? Apa tante kesepian? Apa tante sendirian di hari-hari terakhir tante di dunia? Aku kangen tante yang dulu, aku ingin ketemu lagi sama tante... tapi sayangnya, itu udah nggak mungkin. Seandainya aja tante nggak berubah....

Tante, meski seluruh dunia mungkin nggak nangisin tante... saat ini, waktu nulis ini, aku nangis buat tante. Aku sayang tante, tapi aku benci apa yang udah tante lakuin ke mama. Tapi karena tante udah minta maaf, aku maafin tante.

Selamat jalan, Tante Hera.

May you rest in peace....

Dear You... and You
Kamis, 24 Juli 2014 | 22.32 | 0 comments

Hey... apa kabar?

Udah berapa lama sejak terakhir kali kita saling bertemu muka? Udah berapa tahun berlalu sejak terakhir kali kita bertukar cerita dan mengungkap rasa di telepon? Waktu itu aku masih mengenakan seragam putih abu-abu, dan kamu baru saja menjejakkan kaki ke perguruan tinggi. Kita masih sangat muda, ya kan? Sama sekali nggak terasa sekarang aku bahkan sudah lulus kuliah, sudah bekerja  dan seharusnya sudah dalam usia yang pantas mengurus anak dan suami.

Beberapa hari ini, aku teringat terus sama kamu. Ada suatu kejadian kecil yang membuat namamu terus terngiang-ngiang di kepalaku. Kamu tau? Kamu bikin aku kacau, kamu bikin aku merasa kosong dan nggak bisa ngapa-ngapain selain menjejakkan kembali kakiku pada kenangan kita dulu. Masa-masa ketika aku baru mengenal apa artinya jatuh cinta.

Hari itu, saat pertama kali kita bertatapan muka di tempat ret-ret... aku langsung merasakan desir hangat yang membuat jantungku berdebar-debar tak karuan. Kamu tau nggak... gara-gara itu, sisa hari ret-ret kuhabiskan hanya untuk memandangimu, menertawakan tingkah lucumu, mencuri-curi pandang dan berharap kamu melemparkan senyummu padaku. 

Aku jadi rajin pergi ke gereja gara-gara ada kamu di sana... hahaha... ini nggak bener, tapi begitulah kenyataannya dulu. Tiap kamu melambaikan tangan ke arahku, aku bahagia. Sebuah kebahagiaan yang didapat dari sebuah hal yang sangat sederhana. Setelah itu kita makin dekat. Tepatnya, aku yang terus-terusan berusaha mendekat. Iya, aku tau... aku jatuh cinta setengah mati sampai-sampai melakukan hal-hal yang sekarang bikin aku malu. Tapi aku sama sekali nggak menyesalinya. Karena mengenal kamu adalah salah satu hal yang paling berharga. Meski pada akhirnya... ketika kamu menyadari perasaanku dan membalasnya, kita malah dipisah paksa oleh keadaan.

Aku dengar kabar itu dari teman sekelasku. Kabar tentang kamu. Kabar yang sama sekali nggak ingin kudengar. Yang sama sekali nggak aku sangka bakal terjadi sama kamu. Aku merasa dikhianati waktu itu, aku sempat marah karena kamu melanggar janjimu untuk tidak kembali pada benda-benda terkutuk itu... tapi cinta membuatku nggak sanggup marah, cinta membuatku meneteskan air mata tanpa henti di bangkuku. Aku nggak bisa konsentrasi belajar. Aku terus bertanya... kenapa? Dan sampai sekarang aku nggak tahu jawabannya. Mungkin aku nggak akan pernah tahu....

Kenapa kamu kembali ke sana?



Sialnya, teringat sama kamu membuatku teringat pada kamu yang lain. Kamu yang sempat memberiku kebahagiaan yang nggak bisa diberikan oleh kamu. Kesedihan dan kesepian yang aku rasakan jadi tumpang tindih. Dan berusaha mati-matian untuk nggak mengasihani diri itu bukan sesuatu yang mudah....

Aku kangen kamu.

Begitu kangen hingga aku berharap kisah kita bisa serupa dengan cerita-cerita di televisi. Kamu ada di sini, bisa kulihat, bisa kuajak bicara, dan bisa kusentuh. Tapi bukan seperti itu seharusnya aku hidup, kan?

Sayangnya, aku nggak tahu bagaimana hidup ini harus dijalani tanpa kamu....

Do you mind to tell me?



---
A short random fiction

Life is God's Novel
Rabu, 26 Maret 2014 | 10.32 | 0 comments

Life is God's novel. Let Him write it.
-Issac Bashevis

Di umurku yang udah awal kepala 3 ini, jelas banyak sekali yang bertanya, kapan aku akan melepas masa lajang? Teman-teman sekolah, teman-teman kuliah, teman-teman main, satu per satu ngirimin undangan nikah. Oh, bahkan saudara sepupu yang umurnya lebih muda dariku udah pada nikah. Terus ortu bakal ngasih tatapan penuh arti dan mulai nyari-nyari penyebab kenapa aku masih jomblo. Mulai dari mempermasalahkan ukuran tubuhku sampai kepada kesimpulan mungkin-aku-ditakdirkan-selibat. DOENG! 

Aduh, boro-boro menikah, bertemu dengan pasangan hidupku aja belum. Biasanya, sih, aku akan menjawab begitu. Ditambah dengan kata-kata, "Aku belum kepingin." Dan kenyataannya memang seperti itu. Aku memang tidak mau terburu-buru. Kalau memang Tuhan belum mempertemukan, ya aku hanya bisa menunggu dan tetap menjalani kehidupanku seperti biasanya. Lagipula, memiliki pasangan (yang bukan dari Tuhan) pasti hanya akan membuang-buang waktu aja. Belum lagi dengan bonus luka selama proses pacaran, plus luka saat putus hubungan. Duh, daripada begitu, mendingan nggak usah aja, kan?

Ada banyak contoh hidup di sekitarku yang pernikahannya gagal karena tidak menunggu pasangan yang dipilihkan Tuhan. Kehidupan rumah tangga mereka nggak harmonis. Dan nggak ada Tuhan Yesus di dalamnya. Malah karena suaminya bukan orang percaya, istrinya yang tadinya rajin beribadah pun perlahan mulai meninggalkan rutinitas itu sehingga jauh dari Tuhan. Sedikit-sedikit ribut dan pada akhirnya perceraian yang diambil sebagai solusi. Buang-buang waktu.

Menurutku, hidup itu nggak hanya untuk menikah, punya anak, lalu jadi ibu, jadi nenek, terus mati. Tuhan Yesus punya rencana yang jauh lebih besar daripada itu. Dan tugasku adalah menjalani kehidupan ini sesuai dengan yang Tuhan Yesus mau. Pasangan hidup adalah bonusnya, yang aku nggak perlu mikirin sampai guling-guling terus depresi karena merasa nggak laku atau apa. Kalau memang sudah waktunya, kalau memang aku (dan kalian yang mungkin mengalami yang sama) sudah siap untuk memiliki pasangan, pasti Tuhan Yesus akan mempertemukan kita dengan pasangan hidup kita. Seseorang yang dengan kehadirannya akan membuat kita makin dekat dengan Tuhan. Seseorang yang lebih mencintai Tuhan Yesus daripada kita. Sekarang, kita hanya perlu mendekatkan diri pada-Nya.



Jadi, aku sekarang ini sangat menikmati kejombloanku. Menikmati pekerjaanku sebagai penulis. Tuhan Yesus sedang membukakan jalan yang luar biasa buatku, jalan yang sama sekali nggak pernah terpikirkan olehku akan bisa dimasuki begitu cepat. Dan aku ingin melangkah di jalan itu bersama dengan-Nya. Karena hidupku ini adalah sebuah novel yang sedang ditulis oleh Tuhan Yesus.

Ini hanya curhatan semata, apa yang aku rasakan tentang pernikahan. Semoga tulisan ini menguatkan kalian yang mungkin kebetulan datang ke blog ini dan membaca. Yah, nggak ada sesuatu yang kebetulan. Tuhan Yesus yang bimbing kalian ^^


Allow Jesus to write your love story.
It will be amazingly beautiful.

God's Little Princess,

Orin


Older Post